Di atas kerlipan bintang di langit kukirimkan sebuah coretan
untukmu seseorang yang entah dimana keberadaannya yang telah digariskan akan
bersamaku suatu saat nanti. Aku tidak tahu kau sedang berada dibelahan bumi
mana sekarang. Mungkin kau jauh di sana atau mungkin saja kau berada tepat didekatku
namun aku tidak menyadari keberadaanmu. Aku menulis ini bukan untuk kukirimkan
padamu, aku juga tidak berharap kau akan membacanya hanya saja aku ingin
menuliskannya. Aku di sini sedang mempersiapkan diri untuk menjadi seorang
wanita yang baik. Karena aku percaya akan janji-Nya untuk memberikan seseorang
yang baik hanya untuk yang baik pula. Entah aku bisa menjadi wanita yang
terbaik bagimu nanti entah tidak, namun aku berharap aku bisa menjadi yang
terbaik untukmu. Sekarang, aku terlalu sibuk untuk menyiapkan diriku. Agar aku bisa
memberikan sekeping hatiku ini utuh hanya untukmu.
Itulah kenapa aku memilih untuk mau berpacaran. Karena aku tidak
siap untuk patah hati dan memberikan hatiku pada orang yang akan memilih untuk
menyakiti hatiku. Aku hanya akan memberikan hatiku padamu seseorang yang
benar-benar digariskan untukku lagi pula aku tidak punya cukup waktu untuk mengurusi
hal-hal seperti itu. Waktuku terlalu berharga untuk kuhabiskan berpacaran. Mungkin
sebagian orang sangat tidak setuju, tapi sah-sah saja setiap orang memiliki
pendapatnya.
Berapa banyak waktu yang akan kau habiskan hanya untuk membalas
semua pesan singkat si dia yang disebut pacar yang mungkin hanya bertanya
hal-hal yang tidak penting. Berapa banyak waktu yang kau habiskan untuk
mengobrol hanya berdua saja? Yaa, itu memang akan membuat hati kita sebagai
wanita yang jatuh cinta berbunga-bunga dan terbang ke langit ke tujuh tapi
apakah yang kamu rasakan akan bahagia terus? Pasti ada konflik yang akan
menyita waktumu sehingga kau tidak bisa berkonsentrasi lagi untuk studimu. Dan
akhirnya kau dan dia berpisah (tidak berjodoh) dan kau menangis di bawah
bantal. Berapa banyak waktu yang kau habiskan untuk hal seperti itu? Waktu itu
akan lebih bermanfaat jika kau gunakan belajar dan memperbaiki dirimu.
Janganlah untuk belajar tapi untuk sekedar hang out dengan sahabat dan teman
atau keluarga yang cintanya tak akan pernah putus untukmu.
Aku bukannya
menjudge bahwa pacaran itu memberikan dampak negatif tapi berdasarkan
pengalamanku lebih banyak hal negatifnya dari pada positifnya.
Semua
kisah percintaan itu hanya semu, makanya aku tidak mau mendekatinya cukup nanti
saja ketika aku sudah siap untuk membagi hatiku untuk seseorang, karena saat
ini aku belum siap untuk menangis dan waktuku terlalu berharga jika terbuang
hanya untuk hal seperti itu. Jika ada yang memiliki alasan untuk penyemangat
diri atau agar lebih bersemangat dalam belajar/kuliah/bekerja apakah tidak bisa
keluarga dan sahabat yang menjadi penyemangatmu? Jika ingin mengenal pribadi
seseorang sebelum ke arah hubungan yang lebih serius tidak bisakah hanya
melalui pertemanan? Kenapa harus pacaran? Bukannya lewat perteman kita lebih
bisa mengenal karakter seseorang. Bahkan menurutku pacaran cenderung lebih
menutupi kejelakan diri dibandingkan pertemanan. Just my opinion.
Ceritaku
sudah melebar kemana-mana. Untuk hatiku aku juga tidak bisa memilih dan
menghentikanmu jika kau jatuh cinta pada seseorang di saat aku sedang memfokuskan
diriku pada studi dan kualitas diriku. Namun, bersabarlah sampai seseorang yang
menghalalkanku datang dan memintamu untuk menjagamu dengan begitu aku akan
memberikanmu padanya utuh tanpa kurang sedikitpun. Kenapa? Karena selama ini
aku menjagamu untuk tetap utuh untuk kuberikan padanya nantinya. Aku tidak
memiliki apa-apa yang akan kuberikan padanya selain diriku dan hatiku ini yang utuh
tanpa rusak walau hanya setitik karena pernah dimiliki orang lain. Dan ini
sebagai salah satu caraku untuk menjaga diriku untuk tetap menjadi wanita yang
solehah walau aku belum bisa solehah seutuhnya tapi aku tetap berusaha terus.
Untukmu
seseorang yang entah dimana, aku tidak akan mempertanyakan hati mana saja yang
telah kau lewati yang terpenting nantinya saat bertemu denganmu atau saat kita
dipertemukan nantinya, aku hanya melihat diriku ada di dalam matamu. Semoga kau
selalu dalam lindungan-Nya hingga waktu kita dipertemukan.
Hanya sedang ingin menulis..., :D
***