Senin, 16 November 2015

Surat Tanpa Nama

                    Ya, surat ini kutulis tanpa nama, untuk seseorang yang telah digariskan Tuhan akan menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Aku tidak tahu siapa namamu, dibelahan bumi mana keberadaanmu sekarang, yang jelas aku merasa sedang memiliki sebuah rasa terhadap seseorang. Mungkinkah dia itu dirimu? bisa saja dia sesungguhnya adalah dirimu atau mungkin dia hanyalah setetes embun yang sempat singgah di daunku di kala pagi hari. Jangan berkecil hati, aku tidak akan memberikan hatiku untuknya, aku akan berusaha untuk menjaga agar sebuah rasa itu tidak mekar dengan begitu saat Allah mempertemukan kita nanti hatiku masih utuh kupersembahkan untukmu. 
http://www.yoursoulsuniversity.com/tag/cincin-kawin/
                         Aku tidak akan menanyakan hati mana saja yang telah kau lewati dalam pencarianmu yang panjang hingga akhirnya kau menemukanku. Yang jelas nantinya kau dan aku menjadi kita. Dan hingga saat itu tiba, aku masih berusaha untuk memperbaiki diriku, karena aku sadar bahwa aku hanyalah wanita biasa denga sejuta kekurangan dalam diriku. Aku akan berusaha menjadi sempurna di matamu, menjadi wanitamu yang seallu memberikan keteduhan di saat teriknya terpaan hidup ini. Aku ingin menjadi seperti sebatang pohon untukmu, yang tetap berdiri di suatu tempat dan tidak pernah berpindah serta disaat kau merasa lelah kau bisa bersandar di akarku. Menjadi ibu yang baik untuk anak-anakmu nanti. Aku tau saat ini kau masih dalam perjalanan untuk menemukanku.  Aku sekarang sedang mempersiapkan diri sambil menunggu dirimu dengan segala kerinduan dalam jiwaku. Temukan aku dengan cinta dan kasihmu.

Kamis, 17 September 2015

Berbicara pada Hati



Jangan sakiti hatiku. Hatiku ini sangat rapuh, jika kau ingin memilikinya maka jangan malah menyakitinya. Itulah kenapa aku takut jatuh cinta. Karena ujung-ujungnya akan membuatku menangis. Sebagian mereka jahat padaku. Mereka jungkir balik untuk memiliki hatiku tapi setelah mereka berhasil mencuri hatiku mereka malah menyakitiku. Wahai hatiku yang sangat rapuh, aku mohon jangan mudah untuk jatuh cinta pada seseorang. Aku hanya ingin kau jatuh cinta pada seseorang yang telah digariskankan Tuhan untukku dengan begitu aku dia sudah pasti akan menjadi milikku dan aku tidak akan merasakan sakitnya dikhianati dan sakitnya ditinggalkan yang membuatku menangis. Hatiku, tidakkah kau tahu aku ini sangat rapuh? Dan sangat mudah sekali menangis? Kau jelas-jelas mengetahuinya. Jangan buat aku menangisi mereka yang belum tentu ditakdirkan untukku. Oleh karena itu, hatiku janganlah mudah jatuh cinta, aku mohon padamu.

Untukmu.., Kukirimkan Sebuah Coretan Bersama Hembusan Angin



Di atas kerlipan bintang di langit kukirimkan sebuah coretan untukmu seseorang yang entah dimana keberadaannya yang telah digariskan akan bersamaku suatu saat nanti. Aku tidak tahu kau sedang berada dibelahan bumi mana sekarang. Mungkin kau jauh di sana atau mungkin saja kau berada tepat didekatku namun aku tidak menyadari keberadaanmu. Aku menulis ini bukan untuk kukirimkan padamu, aku juga tidak berharap kau akan membacanya hanya saja aku ingin menuliskannya. Aku di sini sedang mempersiapkan diri untuk menjadi seorang wanita yang baik. Karena aku percaya akan janji-Nya untuk memberikan seseorang yang baik hanya untuk yang baik pula. Entah aku bisa menjadi wanita yang terbaik bagimu nanti entah tidak, namun aku berharap aku bisa menjadi yang terbaik untukmu. Sekarang, aku terlalu sibuk untuk menyiapkan diriku. Agar aku bisa memberikan sekeping hatiku ini utuh hanya untukmu.
Itulah kenapa aku memilih untuk mau berpacaran. Karena aku tidak siap untuk patah hati dan memberikan hatiku pada orang yang akan memilih untuk menyakiti hatiku. Aku hanya akan memberikan hatiku padamu seseorang yang benar-benar digariskan untukku lagi pula aku tidak punya cukup waktu untuk mengurusi hal-hal seperti itu. Waktuku terlalu berharga untuk kuhabiskan berpacaran. Mungkin sebagian orang sangat tidak setuju, tapi sah-sah saja setiap orang memiliki pendapatnya.
Berapa banyak waktu yang akan kau habiskan hanya untuk membalas semua pesan singkat si dia yang disebut pacar yang mungkin hanya bertanya hal-hal yang tidak penting. Berapa banyak waktu yang kau habiskan untuk mengobrol hanya berdua saja? Yaa, itu memang akan membuat hati kita sebagai wanita yang jatuh cinta berbunga-bunga dan terbang ke langit ke tujuh tapi apakah yang kamu rasakan akan bahagia terus? Pasti ada konflik yang akan menyita waktumu sehingga kau tidak bisa berkonsentrasi lagi untuk studimu. Dan akhirnya kau dan dia berpisah (tidak berjodoh) dan kau menangis di bawah bantal. Berapa banyak waktu yang kau habiskan untuk hal seperti itu? Waktu itu akan lebih bermanfaat jika kau gunakan belajar dan memperbaiki dirimu. Janganlah untuk belajar tapi untuk sekedar hang out dengan sahabat dan teman atau keluarga yang cintanya tak akan pernah putus untukmu. 
Aku bukannya menjudge bahwa pacaran itu memberikan dampak negatif tapi berdasarkan pengalamanku lebih banyak hal negatifnya dari pada positifnya.
Semua kisah percintaan itu hanya semu, makanya aku tidak mau mendekatinya cukup nanti saja ketika aku sudah siap untuk membagi hatiku untuk seseorang, karena saat ini aku belum siap untuk menangis dan waktuku terlalu berharga jika terbuang hanya untuk hal seperti itu. Jika ada yang memiliki alasan untuk penyemangat diri atau agar lebih bersemangat dalam belajar/kuliah/bekerja apakah tidak bisa keluarga dan sahabat yang menjadi penyemangatmu? Jika ingin mengenal pribadi seseorang sebelum ke arah hubungan yang lebih serius tidak bisakah hanya melalui pertemanan? Kenapa harus pacaran? Bukannya lewat perteman kita lebih bisa mengenal karakter seseorang. Bahkan menurutku pacaran cenderung lebih menutupi kejelakan diri dibandingkan pertemanan. Just my opinion. 
Ceritaku sudah melebar kemana-mana. Untuk hatiku aku juga tidak bisa memilih dan menghentikanmu jika kau jatuh cinta pada seseorang di saat aku sedang memfokuskan diriku pada studi dan kualitas diriku. Namun, bersabarlah sampai seseorang yang menghalalkanku datang dan memintamu untuk menjagamu dengan begitu aku akan memberikanmu padanya utuh tanpa kurang sedikitpun. Kenapa? Karena selama ini aku menjagamu untuk tetap utuh untuk kuberikan padanya nantinya. Aku tidak memiliki apa-apa yang akan kuberikan padanya selain diriku dan hatiku ini yang utuh tanpa rusak walau hanya setitik karena pernah dimiliki orang lain. Dan ini sebagai salah satu caraku untuk menjaga diriku untuk tetap menjadi wanita yang solehah walau aku belum bisa solehah seutuhnya tapi aku tetap berusaha terus.  
Untukmu seseorang yang entah dimana, aku tidak akan mempertanyakan hati mana saja yang telah kau lewati yang terpenting nantinya saat bertemu denganmu atau saat kita dipertemukan nantinya, aku hanya melihat diriku ada di dalam matamu. Semoga kau selalu dalam lindungan-Nya hingga waktu kita dipertemukan. 

Hanya sedang ingin menulis..., :D

***